Kopenhagen Hadirkan Wisata Gratis untuk Turis yang Bersedia Angkat Sampah

Kopenhagen – Kopenhagen punya cara unik untuk mendorong pariwisata berkelanjutan di mana turis bisa menikmati aktivitas wisata seperti naik INITOGEL perahu motor listrik secara gratis, hanya dengan satu syarat—mengumpulkan sampah.

Mengutip NDTV, Jumat (4/7/2025), inisiatif ini merupakan bagian dari program CopenPay, yang digelar sepanjang musim panas dari pertengahan Juni hingga akhir Agustus. Tujuannya adalah untuk menjadikan kota ini lebih bersih sambil memberi pengalaman berharga kepada wisatawan.

Seperti yang dialami Rocio Gomez, seorang turis asal Meksiko yang berprofesi di bidang pembangunan berkelanjutan. Ia menikmati perjalanan sejam di kanal Kopenhagen tanpa membayar sepeser pun. Sebagai gantinya, ia mengumpulkan sampah plastik dan limbah lainnya menggunakan jaring bambu selama pelayaran.

“Ini menyenangkan dan juga berguna,” ujar Rocio, yang mengaku tertarik mencoba aktivitas CopenPay lainnya selama di Kopenhagen.

Harga sewa normal perahu motor listrik ini sekitar USD 95 atau sekitar Rp1,5 juta per jam, namun bagi peserta CopenPay yang bersedia membersihkan kanal, aktivitas ini diberikan secara cuma-cuma.

CopenPay tidak hanya menawarkan naik perahu. Sekitar 100 aktivitas bisa dinikmati dengan cara yang sama:

  1. Tukar satu jam memungut sampah dengan kopi dan kue gratis.
  2. Dapatkan uang kembali dari restoran setelah ikut kegiatan berkebun.
  3. Tur berpemandu gratis untuk turis yang tinggal lebih dari tiga hari.

Program ini terbuka untuk semua orang, bukan hanya turis. Namun, peminat harus mendaftar terlebih dahulu melalui situs resmi CopenPay karena kuota terbatas. Di perusahaan GoBoat misalnya, hanya 60 peserta yang bisa ikut tiap Selasa dan Kamis pagi.

Data Sampah Jadi Ilmu Pengetahuan

Ibu Kota Denmark, Kopenhagen. (Liputan6.com/Tanti Yulianingsih)

Ibu Kota Denmark, Kopenhagen.

Selain membersihkan kota, sampah yang dikumpulkan dianalisis oleh ahli biologi laut seperti Isabel Smith. Setiap perahu rata-rata membawa kembali sekitar dua kilogram sampah, sebagian besar plastik.

“Saya mengukur lebar dan panjang plastik, lalu mengidentifikasi jenisnya,” kata Smith, yang juga mencatat data ini untuk riset polusi plastik di pelabuhan.

Program ini sebelumnya diuji coba dalam skala kecil tahun lalu dengan 75.000 partisipan. Tahun ini, jumlah peserta diperkirakan akan berlipat ganda, seiring bertambahnya perusahaan yang terlibat secara sukarela.

Marta Reschiglian, mahasiswa asal Italia yang ikut program ini, mengatakan bahwa sebagai pelancong dengan anggaran terbatas, program ini sangat membantu.

“Kombinasi antara perilaku ramah lingkungan dan kesempatan wisata gratis ini sangat luar biasa,” ujarnya.

Kepala komunikasi Wonderful Copenhagen, Rikke Holm Petersen, mengatakan program ini telah menarik perhatian dari 100 kota di seluruh dunia. Mereka tengah membagikan wawasan agar konsep serupa bisa diadopsi secara global.

Sumber : Bisnispasti.id